Cari Blog Ini

Selasa, 12 Oktober 2010

STAVOLT



Stavolt, Untuk UPS yang sudah termasuk stavolt (penstabil naik-turun tegangan) tidak bermasalah, tetapi yang tidak termasuk stavolt di dalamnya maka lebih baik disediakan stavolt tambahan sebagai stabilizer, sehingga walau tegangan listrik naik-turun pun, tidak mengganggu keamanan komputer sendiri.

3. Bersihkan dari debu, biasanya CPU tower di taruh di samping meja user, di letakan dilantai sehingga kemungkinan masuknya debu kedalam CPU besar sekali, Debu sebagai penghantar panas, sehingga apa bila komponen CPU , misalnya Prosesor, walau tersembunyi debu bisa masuk juga, memori/ RAM sering kali kena debu, dan kerja komputer jadi ngadat, hang atau bahkan komputer tidak bisa dinyalakan timbul suara beep…. maka check dan segera bersihkan lah kompenen tersebut , pasang kembali dan nyalakan.

4. Hindari kena Air, tidak menutup kemungkinan keyboard tersiram air minum. Pernah kejadian keyboard saya kena air tanpa sengaja, akhirnya terjadilah konseleting pada lempegan di dalam keyboard , walau sudah dibersihkan dan dijemur sekalipun tidak bisa diperbaiki, sehingga perlu ganti baru.

5. Voltase, Untuk di Indonesia voltase memakai 220 volt, tapi untuk komputer produk Jepang masih 110 volt, sehingga bila menyalakan komputer produk Jepang, jangan lupa sediakan adapter untuk menurunkan voltase dari 220 ke110 volt. kalau tidak wah….kebakar pasti!…

6. Sengatan petir, untuk daerah rawan petir, terutama jaringan komputer yang terhubung menara yang tidak dilengkapi penangkal petir, berbahaya bila terkena petir akan merembet keseluruh jaringan. karena itu sediakan penangkal petir lebih baik.

7. Jauhkan dari medan magnetik, medan magnetik bisa mengganggu performa CPU juga monitor.

8. Demi keamanan data serta system komputer, Pasrikan sudah ada Antivirus dan selalu di update atau menggunakan deep freeze sebuah Software yang apa bila diRestart akan mengembalikan seperti semula.
Untuk download
9. Pastikan pula ada program utilities tambahan untuk menghapus sisa registry dan sampah dari internet(cokies)
Stavolt Jadi Alternatif
Laju urbanisasi yang tinggi menyebabkan adanya perbedaan yang ekstrem antara jumlah penduduk kota dan desa. Di kota dengan kepadatan penduduk yang besar menyebabkan kurangnya suplai listrik di daerah perkotaan.

Hal tersebut yang menjadi penyebab utama kenapa daya listrik di perkotaan terkadang turun naik.

Di samping itu, putusnya aliran listrik akibat pohon tumbang juga menyebabkan tegangan listrik naik turun. Keadaan yang seperti ini pelan tetapi pasti menyebabkan kualitas barang-barang elektonik menjadi menurun bahkan rentan mengalami kerusakan.

Menurut Dedy Sutrisno, salah seorang penyedia stavolt (alat penstabil tegangan listrik), di Rimo Bali, Jumat (8/2) kemarin, untuk mencegah kerusakan pada alat-alat elektronik, termasuk komputer, penggunaan stabilizer (stavolt) sangat diperlukan.

‘’Stabilizer ini berguna untuk menstabilkan arus yang masuk ke alat alat elektronik kita, bila suatu ketika arus listrik yang diterima oleh stabilizer naik, stabilizer akan menurunkannya sehingga arus yang keluar tetap stabil.

Begitu juga sebaliknya. Jika arus yang masuk terlalu kecil, stabilizer akan langsung menaikkan arus, sesuai dengan kebutuhan alat elekronik kita,’’ ujarnya.

Lanjut Dedy, komputer seperti halnya alat elektronik lainnya, peka akan perubahan tegangan yang sering naik turun. Jika terjadi satu dua kali masih bisa ditoleransi, tetapi kalau sudah terjadi berkali-kali dan dalam waktu yang berdekatan tentunya agak merepotkan.

Penggunaan komputer paralel dengan peralatan elektronik lainnya, seperti televisi, kulkas, radio tape yang cukup banyak memakan daya.

‘’Biasanya kalau daya terpasang tidak mencukupi, otomatis arus akan terputus. Kalau ketika pengguna sedang asyik-asyiknya mengetik suatu makalah atau menulis sebuah tulisan tiba-tiba lampu mati, pasti akan jengkel,’’ ungkapnya.

Dia menyediakan aneka merek, ukuran dan tipe stavolt. Misalnya, stavolt merek Matsushita dan Kasugawa dengan harga mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah ini. Produk ini, kata dia, berfungsi untuk penyeimbang tegangan.

‘’Alat ini dirancang untuk untuk menjaga agar tegangan atau arus yang masuk kedalam komputer tetap stabil. Ini fungsinya mirip dengan trafo step up dan step down. Alat secara otomatis menaikkan tegangan jika input yang masuk kurang dari yang dibutuhkan, ataupun menurunkan tegangan juga input yang masuk melebihi tegangan,’’ jelasnya.

Dedy menmbahkan, kalau terjadi arus pendek biasanya alat ini yang lebih dahulu rusak dan arus yang masuk ke komputer otomatis terputus. ‘’Meski biaya untuk perbaikan cukup memakan dana tetapi ini jauh lebih murah dibandingkan jikalau CPU komputer pengguna yang kena, atau produk elektronik lainnya,’’ tandasnya.

Hal senada diungkapkan Made Arka, salah seorang penyedia stavolt lainnya. ‘’Stavolt ini merupakan benteng terdepan dari gangguan elektrik yang mengancam komputer atau barang elektronik kesayangan,’’ ujarnya.

Lanjut dia, bila daya listrik naik turun, tentunya tidaklah baik untuk keawetan peralatan elektronik yang kita miliki. Daya listrik yang naik turun akan membuat kerja mesin peralatan elektronik menjadi tidak stabil dan cepat panas.

‘’Intinya, peralatan elektronik yang tidaklah maksimal atau over menerima daya listrik akan mengakibatkan peralatan elektronik menjadi lebih cepat rusak,’’ ungkapnya.

Misalnya, stabilizer Matsushita Stavol EVC-500N bisa digunakan di berbagai tempat, serta bisa dihubungkan dengan peralatan elektronik seperti TV, kipas angin dan kulkas dengan harapan untuk menjaga peralatan elektronik akan menjadi lebih berumur panjang.

‘’Jika daya listrik naik turun, pada indikator stabilizer akan terdeteksi dengan ditandai dengan bergeraknya jarum dan berbunyi klik pada stabilizer yang menandakan memang daya listrik sedang mengalami naik turun,’’ jelasnya. *aya

penjelasan lain dari berbagai referensi orang-orang :
hallo smua .. mau nanya panjang n luebar ne .. ttg psu n stavolt yg sejak dulu zaman 286 jawabannya simpang suit ...

gini stavolt dulu ya ...

kalo gue punya stavolt (baik motor or ic) 600 VA n kepake utk cpu n monitor sebanyak 500VA kan bearti seharusnya itu stavolt masi mampu menahan sebesar 100 VA ? yg jadi pertanyaan itu ... apakah daya yg disedot dari PLN tetep sebesar 600 VA (sesuai kapasitas stavolt itu) or cuman sejumlah yg di butuhkan saja (dalam hal ini cuman 500 VA) ...
soalnya pas tanya di orang jualan .. dia bilang ya sebesar kapasita stavolt nya .. jadi kalo dalam kasus diatas yg 100VA terbuang sia2 ...

skrg ttp psu , inti nya sama dengan pertanyaan stavolt ..
kalo psu nya 500watt , tp cuman kepake utk peripheral kita 400 watt apa psu nya tetep sedot listrik dari pln sejumlah 500 watt or cuman sejumlah yg dibutuhkan saja ?

thankz ....
aku tanya ke penjual jawabya sedot listrik sejumlah kapasitas stavolt (ga pasti dianya jadi kira2 gitu)

tanya ke anak teknik elektro (STTS) jawab nya sejumlah yg dibutuhkan saja , jadi tidak sebanyak kapasitas psu or stavoltnya .. (tp juga kira2 gitu, ga pasti) ...

tolong yg pasti2 donk hehehehehe (serius ne bingun) :?:


MAS - Sun Nov 20, 2005 12:05 am

sebetulnya ke 2 device tsb ama tp beda dlm penerapan kerja,klo gw sih bener jawaban anak2 STTS,yaitu sebesar daya yg dibutuhkan.coba deh di inget2 stavol2 jamdul kan memakai rotor dimana kadang bergerak2 sendiri saat nyesuiin antara tegangan in dan out.namanya aja STAbilizer VOLtage,jd yg disesuaiin adl tegangan (bukan arus)...

dlm PSU,yg distabilkan bukan hanya tegangan tp jg arus dan tak memakai rotor utk adjustable presision match nya,tp make rangkaian switching inegrated.nah batasan jumlah angka dlm satuan Watt yg ada pd ukuran Stavolt maupun PSU itu menunjukkan batasan tertinggi yg bisa terbeban.klo ada Clam Meter bisa tuh diukur2 arus yg masuk akan mengikuti beban yg ada di input....

CMMIW....itu menurut pengertian gw sendiri.


mbudh - Mon Nov 21, 2005 8:40 am

Perlu diingat juga pasti ada enerji yang hilang atau terkonversi menjadi panas. Itu kenapa ada yang disebut Power Factor Correction (PFC). Jadi apabila efisiensi/PFC alat Lu 75%, pada saat output memakan daya 300W maka inputnya akan makan daya 400W. Jadi ada daya 100W yang hilang percuma, misalnya sebagai panas. Dan ini PASTI, tinggal seberapa bagus PFC-nya sehingga yang hilang semakin sedikit.
CMIIW.


tula - Mon Nov 21, 2005 10:01 am

ou gitu ga, jd tetep sebanyaK yg terpaKai + pfc itu ya?

kalo Stafol 2x n psu2x kelas biasa gitu umumnya pfc nya beraba besar?

dan juga apabila listrik naik turun gitu seberapa efeKtif stavolt menghandle nya? [menyetabiikan? ], itu yg dimaksud menyetabilkan dlM stavolt utk listrik naik turun yg berupa kejut [cepat gitu turun jd 200 volt tp cuman sedetik ] apa yg dlm waKtu yg lama? [3 jam gitu? ]

apa psu tidaK menstabilkan juga? cuman sbg pengubah dr AC ke dc?

Sory nanya nya nyambung terUs, pengen SediKit ngerti.


mbudh - Mon Nov 21, 2005 10:09 am


tula wrote:
ou gitu ga, jd tetep sebanyaK yg terpaKai + pfc itu ya?

YUP. Begitulah, pasti ada yang hilang.

Quote:
kalo Stafol 2x n psu2x kelas biasa gitu umumnya pfc nya beraba besar?

Bung Dimz......?

Quote:
dan juga apabila listrik naik turun gitu seberapa efeKtif stavolt menghandle nya? [menyetabiikan? ], itu yg dimaksud menyetabilkan dlM stavolt utk listrik naik turun yg berupa kejut [cepat gitu turun jd 200 volt tp cuman sedetik ] apa yg dlm waKtu yg lama? [3 jam gitu? ]

Kayaknya sih tergantung kualitas dari stavolt. Dalam hal ini akan tergantung dari:
1. batas bawah stavolt dimana misalnya batas bawahnya 200V, apabila tegangan masuk kurang dari itu maka tegangan keluar akan ikutan turun.
2. kecepatan respon staolt. Makin cepat akan makin baik. Dan kayaknya stavolt murahan udah cukup mumpuni kok untuk itu. Tapi kalu listrik sering banged naek turun, diindikasikan dengan stavolt bunyi tik-tik atau motornya bergerak, maka tuh stavolt akan lebih cepat rusak.

Quote:
apa psu tidaK menstabilkan juga? cuman sbg pengubah dr AC ke dc?

PSU itu merubah arus dari AC ke DC. Di dalamnya ada rangkaian VSense yang memantau tegangan outputnya. Apabila listrik PLN turun tegangannya, maka output PSU akan turun dan vsense akan bekerja untuk menaikkannya. Ini berlangsung sangat cepat. Jadi dalam hal ini PSU bisa dikatakan sebagai stabilisator, tapi untuk tegangan outputnya sendiri.

tula - Mon Nov 21, 2005 6:26 pm

berarti di psu sendiri sudah ada kemampuan utk menyetabilkan ya ? kalo gitu da perlu pake2 stavolt lagi donk ? kan jadi mubajir ya ?

o iya sekalian ditambahin ke UPS ...
kalo listrik naik turun2 gitu di input ke ups ada pengaruh kaga ?
- utk ups nya sendiri apa cepet rusak or baterenya yg cepet meleduk ?

- utk output nya ? apa juga pengaruh ? soalnya kan listrik di simpan di accu dulu ?

kalo ups ini aku belon perna pake secara pribadi jadi buta sama sekali ...

MAS - Mon Nov 21, 2005 6:29 pm

tidak sama sekali...UPS berfungsi sama spt stabilizer plus battery cadangan utk bbrp saat.
mbudh - Tue Nov 22, 2005 2:57 pm

tula wrote:
berarti di psu sendiri sudah ada kemampuan utk menyetabilkan ya ? kalo gitu da perlu pake2 stavolt lagi donk ? kan jadi mubajir ya ?

Tetep perlu stavolt dunks. Soalnya PSU juga bisa kebakar kalu listriknya naek turun keseringan. Bisa juga output PSU jadi ngaco hingga membuat mobo terbakar. Kan berbahaya tuh.
[dikitnakut-nakutin]


Quote:
kalo listrik naik turun2 gitu di input ke ups ada pengaruh kaga ?
- utk ups nya sendiri apa cepet rusak or baterenya yg cepet meleduk ?
- utk output nya ? apa juga pengaruh ? soalnya kan listrik di simpan di accu dulu ?

Listrik naek-turun akan mempengaruhi kinerja UPS. Tapi umumnya UPS udah ada stabilisernya sehingga output tetep bisa stabil. Dan gak perlu khawatir karena baterainya tetep aman kok.
Untuk UPS yang murahan, biasanya langsung pakai listrik PLN saat ada listrik dan baru pakai baterainya saat listrik mati. Kalu yang bagusan sih biarpun ada listrik ato kagak tetep ngambil dari baterai, jadi output-nya lebih stabil. Cuman mahal Jeck!!!

DimZ - Mon Nov 28, 2005 1:16 pm

tula psu memiliki penyetabil tegangan untuk output 12v,5v dan 3,3v
utk inputan, kebanyakan psu hanya mengandalkan kestabilan dr listrik pln.

iya tuh topik tentang system UPS dah dibahas disini
Macam system UPS

Jacks76 - Wed Nov 14, 2007 11:28 am

tula wrote:
berarti di psu sendiri sudah ada kemampuan utk menyetabilkan ya ? kalo gitu da perlu pake2 stavolt lagi donk ? kan jadi mubajir ya ?

o iya sekalian ditambahin ke UPS ...
kalo listrik naik turun2 gitu di input ke ups ada pengaruh kaga ?
- utk ups nya sendiri apa cepet rusak or baterenya yg cepet meleduk ?

- utk output nya ? apa juga pengaruh ? soalnya kan listrik di simpan di accu dulu ?

kalo ups ini aku belon perna pake secara pribadi jadi buta sama sekali ...


Sekedar sharing,

PSU akan menstabilkan tegangan yang keluar (12v,5v,3v) terhadap beban, jadi dikasih beban banyak atau sedikit (Asal masih dalam range kapasitas PSU Itu), PSU akan berusaha untuk tetap mengeluarkan tegangan yg sama & Stabil.

PSU juga punya toleransi thd tegangan listrik yn masuk (input), jadi kalo 220 naik turun sekian volt, PSU masih akan berusaha mengeluarkan tegangan keluaran yg sama (12v dll).

Tapiii, kalo tegangan input udah berfluktuasi sekian2 persen, komputer pasti restart,ngehang dll, nah disinilah Stabiliser akan mulai berperan.

UPS itu banyak macamnya, tapi memang alat itu untuk ngadepin listrik PLN kalo ngaco (Tegangan,ripple) dll, jadi jangan khawatir lah.



nama : RIDA DAmayanti
kelas : IX C
no : 36

2 komentar:

  1. ini stavolt Kenika 500VA komputerku kok berbunyi "tik" kira-kira setiap 10 detik. kenapa ya om?

    Frans

    BalasHapus